Wisata Alam

ONE DAY TOUR
PIKNIK SEHARI
TAWANGMANGU SEKITARNYA


PROGRAM :
1. Hotel - Sarangan (By Car /Mobil)
2. Hotel
        A. Air Terjun Grojogan Sewu (klik info)
        B. Astana Giri Bangun / Mangadeg
        C. Sapta Tirta Pablengan
        D. Candi Sukuh 
3. Hotel
        A. Candi Cetho (klik info)
        B. Taman Saraswati
        C. Air Terjun Jumog / Parang Ijo

Jelajah Alam (Trekking) Jalan kaki atau dengan kendaraan :
        1. Hotel - Pancot - Hotel
        2. Hotel - Pancot - Airterjun - Hotel
        3. Hotel - Skipan - Nglurah - Hotel
        4. Hotel - Sukuh - Hotel


Tracking / Not Car / Outbond / Tanpa Kendaraan
Take a walk / Walking on foot sekitar hotel

Anda berminat jalan-jalan disana... hubungi 
085725213338 / 082329879352 
"Joko Suyono" PIN BB : 31439241
Siap membantu menjadi Guide anda

________________________________________


SEKILAS PERJALANAN
Menikmati Indahnya Alam Sekitar Tawangmangu


1. Telaga Sarangan & Boatnya

    Disini kita bisa sewa Perahu boat sambil menikmati karya Yang Maha Pencipta, indahnya panorama sekitar telaga serta sejuknya udara kaki gunung Lawu kiranya mampu mendinginkan hati dan fikiran kita yang sehari-hari bergelut dengan sibuknya pekerjaan.

2. Grojogan Sewu
    Air terjun Grojogan Sewu berada di ketinggian 1100 dpl
, merupakan andalan obyek wisata di Tawangmangu disamping ada beberapa obyek wisata yang lain. Bagi yang ingin sehat dengan jalan kaki dapat menikmati perjalanan naik turun tangga sepanjang dari pintu loket  sampai pintu keluar sebanyak 1250 anak tangga, lumayan bikin otot kaki terlatih. 

 


Yang sering bikin gemes dan seru adalah tingkah kawanan monyet di areal obyek wisata ini malah terkadang juga bikin teriak histeris anak-anak atau ibu-ibu yang ketakutan dideketin monyet, maklum namanya saja monyet biasa suka usil merebut makanan yang dibawa pengunjung.


3. Astana Mangadeg
Adalah makam Raden Mas Said / Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I alias Pangeran Samber Nyawa, yang lahir di Kraton Kartasura 7 April 1725 dan meninggal 28 Desember 1795. Astana Mangadeg bersebelahan dengan Astana Giri Bangun dimana Presiden ke-2 Indonesia dimakamkan beserta Ibu.



Pangeran Samber Nyawa mendapat gelar Pahlawan Nasional karena pengabdian dan perjuangannya di bumi pertiwi. Beliau adalah pendiri Praja Mangkunegaran Surakarta yang berkuasa diwilayah Jawa Tengah bagian timur.
  
4. Sapta Tirta Pablengan


Di Indonesia Khususnya banyak terdapat dan terjadi fenomena alam selain yang ada dibelahan dunia lainnya. Salah satunya adalah 7 mata air sebagai keajaiban alam yang ada di Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar.

Wah.. mas Joko nampang sama turis tuh
Dari 7 mata air tersebut mengalir 7 jenis air pula yang berbeda-beda rasa, bau, warna, serta manfaatnya. Tempat mata air ini diberi nama Sapta Tirta Pablengan karena berada di dusun Pablengan. Ketujuh jenis air itu adalah air bleng, air urus-urus, air soda, air mati, air hidup, air kasekten, dan air hangat. Tempat ini telah menjadi obyek penelitian mahasiswa, dan telah diselidiki di laboratorium.

5. Candi Sukuh
Lewat senyumnya terucap
"Beautiful View" Panorama yang indah

Candi Sukuh memiliki nilai religi bagi  umat beragama Hindu Jawa. Saat ini Candi Sukuh telah menjadi Obyek Wisata yang bernilai sejarah sehingga Candi Sukuh termasuk Situs yang dilindungi. Selain itu Candi sukuh juga berpotensi sebagai Obyek Research, Wisata Religi, Purefly, memorizing, juga disebut Universal Temple.
Selengkapnya [KLIKDISINI]



6. Candi Cetho
Turis Australia dan England
begitu menikmati trekkingnya
Terletak di dukuh Cetho Kecamatan Jenawi Karanganyar. Merupakan peninggalan terakhir Prabu Brawijaya 5 berada di ketinggian 1400 dpl. Lokasi candi ini berada tidak jauh dari kebun teh Kemuning yang memiliki panorama alam indah memukau. Sangat cocok untuk jalan santai, outbond, trekking, heking, tadabur alam, maupun wisata religi. Untuk program trekking yang kami tawarkan dapat ditempuh 2 jam dari Dongkeran, atau paket 4 jam jalan kaki.
Selengkapnya [KIK DISINI]



7. Taman
Saraswati
Taman Saraswati juga merupakan tempat ibadah umat beragama Hindu, terletak tepat dibelakang Candi Cetho. Disini terdapat mata air / pemandian bersuci sebelum peribadatan dimulai. Konon candi = istana / palace.

Turis Australia sedang istirahat sejenak
sebelum melanjutkan program berikutnya

8. Air Terjun Jumok / Parang Ijo
Primadona ke-2 setelah Grojogan Sewu Tawangmangu. Terletak di Kecamatan Ngargoyoso, dengan pemandangan indah dan lepas. Udara sejuk dan nuansa pegunungan dengan gemericik air menjadi ciri khas lokasi obyek wisata ini, membuat wisatawan enggan beranjak. Cocok untuk trekking juga / jalan santai menikmati keindahan alam Indonesia.



SEKILAS REKAM JEJAK

Berikut adalah peserta Outbond / Game / Jalan-jalan / Trekking siswa siswi SDN Bangsri 2 Dukuh Bendungan, Kabupaten Karanganyar. Mereka sedang bermain mengikuti instruksi pemandu, tampak begitu riuh dan penuh antusias mengikuti program Touring Guide sekaligus sambil belajar bahasa inggris, seperti “ Hold your friend’s nose.. feet to feet… feet to feet… “ dsb.


Para orang tua wali murid SDN 2 Bangsri sadar bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya guru di sekolah tetapi juga tanggung jawab orang tua. Demikian juga dengan belajar tidak harus di dalam kelas tetapi juga di rumah sendiri maupun di alam lepas.


Belajar sambil bermain cocok untuk anak-anak, tidak berkesan kaku namun bias bebas lepas namun tetap dalam kendali. Terlihat mereka sedang menirukan tingkah instruktur yang terkadang terkecoh sehingga menimbulkan kelucuan dan gelak tawa. “Seneng deh rasanya ikut program touring guide, selain bisa berwisata juga sambil belajar” begitu kesan salah satu peserta.
  

Kalian berminat juga beserta teman-teman sekolah ? pokoknya kak Joko Suyono siap membantu deh…. Hubungi kak Joko ya…!! Jangan lupa catat nomor HP atau PIN BBnya … OK. Ditunggu yaaa…
085725213338 / 082329879352 
"Joko Suyono" PIN BB : 31439241

Piknik Sehari

ONE DAY TOUR
PIKNIK SEHARI
TAWANGMANGU SEKITARNYA


PROGRAM :
1. Hotel - Sarangan (By Car /Mobil)
2. Hotel
        A. Air Terjun Grojogan Sewu (klik info)
        B. Astana Giri Bangun / Mangadeg
        C. Sapta Tirta Pablengan
        D. Candi Sukuh 
3. Hotel
        A. Candi Cetho (klik info)
        B. Taman Saraswati
        C. Air Terjun Jumog / Parang Ijo

Jelajah Alam (Trekking) Jalan kaki atau dengan kendaraan :
        1. Hotel - Pancot - Hotel
        2. Hotel - Pancot - Airterjun - Hotel
        3. Hotel - Skipan - Nglurah - Hotel
        4. Hotel - Sukuh - Hotel


Tracking / Not Car / Outbond / Tanpa Kendaraan
Take a walk / Walking on foot sekitar hotel


Anda berminat jalan-jalan disana... hubungi pemandu kami

085725213338 / 082329879352 
"Joko Suyono" PIN BB : 31439241

Gerbang masuk Tawangmangu dari Jawa Timur

Pemandangan ladang sayur mayur disekitar Grojogan Sewu


Sekilas Tentang Grojogan Sewu
15 Sep 2014


Grojogan Sewu, Berada pada ketinggian kira-kira 1000 meter di atas permukaan air laut. Air Terjun Grojogan Sewu, berada di Komplek Hutan Wisata pepohonan pinus Kecamatan Tawangmangu, 27 km dari Karanganyar kota, memiliki luas lahan 20 ha, dapat ditempuh dengan kendaraan umum dari terminal bus Tawangmangu atau berjalan kaki sejauh 1 km, serta dapat dijangkau dengan mudah dari villa-villa maupun penginapan dan hotel yang banyak tersebar di sekitar komplek hutan wisata.

Grojogan sewu sendiri sebenarnya hanya terdiri dari 1 buah air terjun dengan ketinggian 80 meter, disebelahnya terdapat puluhan kucuran kecil dari mata air diatasnya. Udara yang sejuk dan panorama yang indah menjadi daya pikat tersendiri dari obyek wisata ini. Dipagi hari akan terasa lebih nyesss dinginnya udara diselimuti kabut tipis kaki Gunung Lawu. Grojogan Sewu telah menjadi tujuan utama wisatawan domestik maupun manca negara sejak masa lalu hingga saat ini yang datang ke Tawangmangu.

Untuk dapat mencapai lokasi air terjun pengunjung harus berjalan kaki menuruni ratusan anak tangga mulai dari pintu masuk di loket satu, bagitupun saat kembali ke pintu masuk. Pengunjung yang tidak terbiasa berjalan jauh bisa dibuat ngos-ngosan menaiki anak tangga menuju pintu keluar. Terlebih bila bawaan pengunjung menarik perhatian monyet-monyet liar yang pada nongkrong dipepohonan atau di pagar-pagar sepanjang jalan. Bisa-bisa monyet-monyet itu membuat pengunjung berteriak-teriak histeris diserang kawanan monyet yang minta jatah makan siangnya. Cukup nakal ya....

Selain lewat loket 1 sebagai pintu utama pengunjung bisa lewat jalur lain dengan berjalan kaki melewati wana wisata hutan pinus menuju loket dua di sebelah barat dari areal komplek wisata dengan kondisi jalanan yang sedikit menanjak. Selain menikmati keindahan air terjun, pengunjung juga dapat menikmati segarnya berenang di air kolam yang dingin maupun bersantai bersama keluarga didalam areal komplek air terjun, atau bermain di sungai yang jernih airnya. Ada pula mainan anak-anak seperti kereta mini, taman bermain, Flaying fox dan arung jeram juga bagi kamu-kamu yang suka tantangan, atau untuk pengunjung rombongan bisa memesan Paket Outbon d terlebih dahulu.

Dan pengunjung tak perlu cemas bila kecapean atau kelelahan, karena pengunjung bisa beristirahat dimana ada warung-warung kecil yang menjajakan aneka rasa dan ragam masakan khas Tawangmangu, yang menyediakan tikar untuk merebahkan diri. Ada yang siap dengan jasa memijit juga loh.... Pokoknya lengkap... ada Sate ayam, sate kelinci, sate sapi, soto, timlo, nasi goreng, lontong tahu, capjay, mie rebus dan goreng, Ketupat tahu dan masih banyak lagiii... komplit beserta minumannya.

Diluar komplek pengunjung akan disuguhi aneka barang kerajinan, souvenir dan makan ringan untuk oleh-oleh khas dari Tawangmangu yang tersaji di warung-warung souvenir sepanjang jalan di luar loket masuk. Tidak lupa bagi yang ingin mencoba menunggang kuda sekedar untuk coba-coba ataupun untuk menempuh perjalanan ke lokasi lain di Tawangmangu, puluhan penyewa kuda dari persatuan pengelola kuda tunggangan "Paguyuban Turonggo Karyo" siap mengantar pengunjung berkeliling sekitar penginapan ataupun berkeliling di kawasan obyek wisata. Soal harga walau sudah ada standar silahkan nego sendiri dengan pemiliknya.

 

Tidak jauh dari komplek Grojogan Sewu pengunjung bisa bersantai bersama keluarga terutama yang membawa anak-anak kecil di areal Taman Balekambang. Di taman ini ada berbagai jenis mainan layaknya taman bermain untuk anak yang terdiri dari kolam renang, ayunan, komedi putar, manky board, flying fox, kolam ikan, sepada gunung beserta jalurnya, menara pengintai, lapangan tennis, kebun bunga yang menyediakan aneka macam tanaman hias untuk pengunjung, dan wisata kuliner di warung-warung makan sekitar lokasi tentunya. Walau tidak begitu luas namun pengujung bisa leluasa dan aman untuk memarkir kendaraannya. Penasaran ingin mecoba ? datang aja ke Tawangmangu kota wisata tercinta...!!


Anda berminat jalan-jalan disana... hubungi pemandu kami

085725213338 / 082329879352 
"Joko Suyono" PIN BB : 31439241

One Day Tour 1

ONE DAY TOUR
PIKNIK SEHARI
TAWANGMANGU SEKITARNYA


PROGRAM :
1. Hotel - Sarangan (By Car /Mobil)
2. Hotel
        A. Air Terjun Grojogan Sewu (klik info)
        B. Astana Giri Bangun / Mangadeg
        C. Sapta Tirta Pablengan
        D. Candi Sukuh
3. Hotel
        A. Candi Cetho (klik info)
        B. Taman Saraswati
        C. Air Terjun Jumog / Parang Ijo

Jelajah Alam (Trekking) Jalan kaki atau dengan kendaraan :
        1. Hotel - Pancot - Hotel
        2. Hotel - Pancot - Airterjun - Hotel
        3. Hotel - Skipan - Nglurah - Hotel
        4. Hotel - Sukuh - Hotel

 Tracking / Not Car / Outbond / Tanpa Kendaraan
Take a walk / Walking on foot sekitar hotel

 
 
 
 
Anda berminat jalan-jalan disana... hubungi pemandu kami

085725213338 / 082329879352 
"Joko Suyono" PIN BB : 31439241
Telaga Madirdo



Sekilas Tentang Candi Cetho dan Lingkungannya 
11 Sep 2014



Candi Cetho (ejaan bahasa Jawa: cethÃ¥) merupakan sebuah candi bercorak agama Hindu peninggalan masa akhir pemerintahan Majapahit (abad ke-15). Laporan ilmiah pertama mengenainya dibuat oleh Van de Vlies pada 1842. A.J. Bernet Kempers juga melakukan penelitian mengenainya. Ekskavasi (penggalian) untuk kepentingan rekonstruksi dilakukan pertama kali pada tahun 1928 oleh Dinas Purbakala Hindia Belanda. 


Berdasarkan keadaannya ketika reruntuhannya mulai diteliti, candi ini memiliki usia yang tidak jauh dengan Candi Sukuh. Lokasi candi berada di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, pada ketinggian 1400m di atas permukaan laut. Sampai saat ini, komplek candi digunakan oleh penduduk setempat yang beragama Hindu sebagai tempat pemujaan dan populer sebagai tempat pertapaan bagi kalangan penganut agama asli Jawa/Kejawen.


Berdasarkan  kondisi saat reruntuhan mulai diteliti, candi ini memiliki usia yang hampir sama dengan usia Candi Sukuh. Jalan menuju ke Candi Cetho saat ini telah diperbaiki namun medan yang berat dan menanjak masih cukup memberatkan bagi kendaraan yang menuju kesana. Melalui jalan yang berkelok-kelok diantara hijaunya kebun teh yang luas membentang menjadi keasyikan tersendiri saat perjalanan sambil menikmati indahnya panorama kaki Gunung Lawu.

Ketika ditemukan keadaan candi ini merupakan reruntuhan batu pada empat belas dataran bertingkat, memanjang dari barat (paling rendah) ke timur, meskipun pada saat ini tinggal 13 teras, dan pemugaran dilakukan pada sembilan teras saja. Strukturnya yang berteras-teras membuat munculnya dugaan akan kebangkitan kembali kultur asli ("punden berundak") pada masa itu, yang disintesis dengan agama Hindu. Dugaan ini diperkuat dengan bentuk tubuh pada relief seperti wayang kulit, yang mirip dengan penggambaran di Candi Sukuh. Pada keadaannya yang sekarang, Candi Cetho terdiri dari sembilan tingkatan berundak. Sebelum gapura besar berbentuk candi bentar, pengunjung mendapati dua pasang arca penjaga.


Pemugaran yang dilakukan oleh Humardani, asisten pribadi Suharto, pada akhir 1970-an mengubah banyak struktur asli candi, meskipun konsep punden berundak tetap dipertahankan. Pemugaran ini banyak dikritik oleh pakar arkeologi, mengingat bahwa pemugaran situs purbakala tidak dapat dilakukan tanpa studi yang mendalam. Bangunan baru hasil pemugaran adalah gapura megah di muka, bangunan-bangunan dari kayu tempat pertapaan, patung-patung Sabdapalon, Naya genggong, Brawijaya V, serta phallus, dan bangunan kubus pada bagian puncak punden.


Selanjutnya, Bupati Karanganyar, Rina Iriani, dengan alasan untuk menyemarakkan gairah keberagamaan di sekitar candi, menempatkan arca Dewi Saraswati, sumbangan dari Kabupaten Gianyar, pada bagian timur kompleks candi. 
Pada keadaannya yang sekarang, Candi Cetho terdiri dari sembilan tingkatan berundak. Sebelum gapura besar berbentuk candi bentar, pengunjung mendapati dua pasang arca penjaga. 

Memasuki trap pertama berupa halaman candi yang berada pada posisi paling luar. Dari halaman candi ini kita bisa melihat panorama indah dengan pandangan lepas kearah matahari tenggelam. 


Pada trap kedua kita akan menjumpai petilasan Ki Ageng Krincing Wesi yang merupakan leluhur masyarakat Dusun Cetho. Pada trap yang ketiga dapat kita jumpai  tataan batu mendatar di permukaan tanah yang menggambarkan kura-kura raksasa, dan simbol phallus (penis, alat kelamin laki-laki) sepanjang 2 meter dilengkapi dengan hiasan tindik (piercing) bertipe ampallang. Kura-kura adalah lambang penciptaan alam semesta sedangkan penis merupakan simbol penciptaan manusia. Terdapat penggambaran hewan-hewan lain, seperti mimi, katak, dan ketam. Simbol-simbol hewan yang ada, dapat dibaca sebagai suryasengkala berangka tahun 1373 Saka, atau 1451 era modern.



Pada trap selanjutnya dapat ditemui jajaran batu pada dua dataran bersebelahan yang memuat relief cuplikan kisah Sudhamala, seperti yang terdapat pula di Candi Sukuh. Kisah ini masih populer di kalangan masyarakat Jawa sebagai dasar upacara ruwatan. Dua aras berikutnya memuat bangunan-bangunan pendapa yang mengapit jalan masuk candi. Sampai saat ini pendapa-pendapa tersebut digunakan sebagai tempat pelangsungan upacara-upacara keagamaan. Pada trap ketujuh dapat ditemui dua arca di sisi utara dan selatan. Di sisi utara merupakan arca Sabdapalon dan di selatan Nayagenggong, dua tokoh setengah mitos (banyak yang menganggap sebetulnya keduanya adalah satu orang) yang diyakini sebagai abdi dan penasehat spiritual Sang Prabu Brawijaya V.



Pada trap kedelapan terdapat arca phallus (disebut "kuntobimo") di sisi utara dan arca Sang Prabu Brawijaya V dalam wujud mahadewa. Pemujaan terhadap arca phallus melambangkan ungkapan syukur dan pengharapan atas kesuburan yang melimpah atas bumi setempat. Aras terakhir (kesembilan) adalah aras tertinggi sebagai tempat pemanjatan doa. Di sini terdapat bangunan batu berbentuk kubus. Di sebelah atas bangunan Candi Cetho terdapat sebuah bangunan yang pada masa lalu digunakan sebagai tempat membersihkan diri sebelum melaksanakan upacara ritual peribadahan (patirtan). 

Tak jauh dari komplek Candi Cetho, bisa melewati pintu pagar disamping atau lewat jalan diluar komplek candi, melewati lereng yang agak terjal, kearah timur laut terdapat lagi sebuah kompleks bangunan candi yang juga berteras-teras. Oleh masyarakat sekitar disebut sebagai Candi Kethek yang dalam bahasa jawa "Kethek" artinya "Kera", disebut Candi Kethek karena konon dulu pernah ditemukan patung Hanoman dilokasi itu walaupun disekitar candi tak sekalipun ditemukan kerumunan monyet. Ditiap tangga teras dulunya terdapat patung kura-kura namun sekarang telah hilang entah dimana. Candi Kethek pernah diteliti oleh arkeolog dari belanda Verbeek, Van Der Vlis dan Hoepermans tahun 1842. Selanjutnya tahun 1982 candi ini pernah dipugar oleh Soedjono Hoemardani asisten Presiden Soeharto, yang juga memugar Candi Cetho.


Selain Candi Kethek, diluar komplek Candi Cetho juga dapat ditemui sebuah Pura bernama Puri Taman Saraswati yang terasa hening dan senyap suasananya. Pura ini diresmikan pada tanggal 28 Mei 2004 oleh Bupati Karanganyar, Hj. Rina Iriani S. Pd. M. Hum bersama Bupati Gianyar A. A. Gede Agung Bharata. Peresmian tersebut merupakan ikatan tali persaudaraan antara masyarakat Dukuh Cetho dengan masyarakat Gianyar - Bali, yang memiliki persamaan spiritual keagamaan. Sehingga tiap 210 hari kerap digelar pertunjukan seni tradisional Jawa dan Bali yang rata-rata beragama Hindu. Teras utama

Puri Dewi Saraswati terdapat altar pemujaan dengan patung Dewi Saraswati ditengahnya. Beberapa sesaji da kelengkapan lainnya tampak menghiasi dibagian depan altar. Di dalam komplek Puri Saraswati juga terdapat sebuah kolam yang diberi nama Sendang Pundi Sari, sebagai tempat untuk bersuci sebelum menjalani ritual keagamaan, bersebelahan dengan bangunan untuk sembahyang.
Untuk dapat mencapai komplek Candi Cetho dan candi-lain diseitarnya kita akan melewati jalanan berkelok diantara perkebunan teh Kemuning, dengan pemandangan lepas disekitarnya yang indah bagai hamparan karpet hijau saat musim semi. Namun bila habis masa panen daun teh, lokasi ini akan terlihat seakan bukit gundul yg tidak berpohon. Pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi setelah melewati pertigaan dari Candi Sukuh. Dapat juga bila pengunjung dari arah Kabupaten Sragen dapat ditempuh lewat Batu Jamus menuju arah timur. Selain pemandangan indah diujung timur kebun teh terdapat sarana olah raga Ganthole (Layang Gantung) juga air terjun Jumog di Desa Berjo dan Air Terjun Parang Ijo di Desa Girimulyo yang tak kalah menarik untuk dikunjungi. Selamat berwisata bersama keluarga.

Klik gambar untuk memperbesar Peta Wisata
Anda berminat jalan-jalan disana... hubungi pemandu kami
085725213338 / 082329879352 "Joko Suyono" PIN BB : 31439241